Malaysia,  Singapura

My First Abroad Trip : 10 Hari ke Singapura-Malaysia

Perjalanan pertamaku ke luar negeri (setelah bermimpi bahwa aku akan naik pesawat dan akan melihat negara lain) akhirnya tercapai. Perjuangan dan terlalu ambis sih sepertinya membuatku bisa pergi setelah sidang sarjana. Cihuy, ke mana? Singapura Malaysia dong yang deket dan murah tiketnya karena sudah banyak penerbangan ke sana.

Selain itu, Singapura Malaysia ini travel dan muslim friendly. Mereka siap menghadapi wisatawan dengan adanya transportasi yang baik, destinasi dengan rambu yang baik, serta hal lainnya yang mendukung perjalananmu.

Ini memang pengalaman paling enggak terlupakan. Soalnya, ini menjawab cita-cita pas SMA ditolak seleksi exchange student ke Amrik. YAIYA~ HAHAH terlalu banyak mimpi memang.

Buatku, semua bisa tercapai asal bener-bener mau praktik. Kalau bicara mimpi sih semua bisa. Praktekinnya yang susyah~ Buat plan secara detil juga itu penting sekali. Nabung setiap bulan adalah jawabannya.

Bersyukur setahun terakhir kuliah sudah mendapatkan uang dari hasil kerja sebagai reporter internal di Salman ITB. Uang dari sana aku sisihkan untuk membeli tiket pesawat jauh-jauh hari, juga mengumpulkan uang untuk ongkos di sana. Percayalah, aku nyicil banget buat mesen hostel, tiket PP, sampai menghubungi beberapa orang yang tergabung dalam komunitas Couchsurfing (CS).

Buatku, experience is the best thing. Buat yang belum tahu couchsurfing, silakan googling ya! Aku ask for hosted by someone lewat CS itu karena pengen banget berinteraksi dengan orang lokal, ngomong bahasa Inggris, dan lain-lain. HAHA. Setidaknya, sekali dalam seumur hidup aku udah pernah ikut nginep lewat CS.

Singapura Tower
Singapura, 2017.

Singapura – Kuala Lumpur

Trip rada kelewat gila waktu itu emang kelewat nekat. Udah mah pertama kali ke luar negeri, eh main nekat menjelajahi Malaysia. Rute trip waktu 2017 silam itu berangkat dari Cengkareng (CGK) – Singapura (SIN) naik pesawat Jetstar. Pesawat berwarna oranye yang kesan pertamanya yaa cukup baik. Agak dukdek memang, secara ekonomi shayang~

Datang ke Singapura memang cukup melelahkan. Enggak tau cara keluar dari bandara!!!!!! 2 jam mutar muter bandara (dan enggak tahu kalau Changi ternyata sebagus itu, kalau tahu mah seharian aja nikmatin fasilitas Changi, kan?!) akhirnya kita sampai ke MRT.

Googling sana-sini akhirnya kita bisa melihat kota~~~ Pertama kali naik MRT (yang mana di Jakarta belum ada) rasanya HUWOOO sangat luar negeri sekali hahahahah. Canggih.

Kami menginap di Blue Jazz Hostel dengan kamar asrama khusus perempuan. Satu kamar (yang sempit itu) terdiri atas 6 orang. Kasurnya bunk bed ya alias atas bawah.

Waktu itu sih harganya seorang masih 150k-200k an udah dapet makan pagi. Breakfast a la hostel itu ya ambil roti atau makan sereal sendiri. Plus segelas susu 🙂

Selama di Singapura, aku malah belajar cara naik bus kota, MRT, ke mesjid, dan jalan keliling kota. Udah itu aja. WKWKWK. Kalau mau tahu makanan, tempat main, dan lain-lain udah banyak di blog lain (WKWKWK MALES BGT ANAKNYA) (TAPI EMANG GAK MAIN KE TEMPAT HITS, APALAGI UNIVERSAL STUDIO WQWQ). Bahkan, aku enggak sempet ke singa muntah yang hits itu lho!!! KENAPA? Pas ke sana eh lagi ada pertandingan racing gitu jadi ditutup deh… WKWKWK

Blue Jazz Hostel, Singapore, 2 Beds in 16-Bed Female Room, Guest Room
(photo : hotels.com)
info blue jazz
Blue Jazz Hotel info
Masjid Sultan Singapura
Jalan kaki dari Blue Jazz Hostel ke Masjid Sultan
Gardens by the bay
ke taman kota yang gratis.
gardens by the bay
taman kota yang bisa lihat ikon wisata di Singapura (its free~)

Johor Bahru

Dari Singapura, aku menyebrang ke negara sebelah pakai bus. Tepatnya, aku pergi ke Johor Bahru (JB), Malaysia. Singapura dan JB ini sebelahan banget. Hal yang paling aku inget pas naik bus ke JB itu antreeee sama para pekerja yang pulang dari kantor, gelap-gelapan (udah malem), maceeeet banget jalannya, narik koper buat ke imigrasi antara Singapura dan Malaysia di daerah Woodland. Terus turun imigrasi, naik bus lagi. Sampe lagi imigrasi di Johor, antreeee lagi ~

Terus, yang pertama kali dilihat pas di JB adalah banyak taksi dan mobil. Macet dan krangkringrkung. Kayak Indonesia aja. Agak jauh dari pemandangan kota Singapura yang kesannya luar negeri banget. JB itu yaa bangunannya kayak Indonesia aja sih. Mungkin karena Singapura gak ada macet ya, jadi kesannya lowong. Bahkan, jarang banget nemu motor di Singapura (aku liat cuman 1 orang pake Harley itu juga kqkwkw. Sisanya mobil pribadi dan bus kota) daripada di Malaysia.

Di Johor Bahru aku janjian sama teman sekali ketemu pas di Salman. Agak kocak memang. Jadi aku punya teman namanya Eiyra. Dia pernah studi banding dari univnya di Malaysia ke ITB, Masjid Salman ITB, dan lain-lain. Saat itu, aku disuruh liputan studi banding anak-anak mahasiswa Malaysia. Aku wawancara Eiyra! HAHAH sekali ketemu langsung minta ketemu di JB dong~ Terus aku nginep di rumahnya. Baik banget ibu bapaknya :(((((

Cafe di Johor
difotoin Eiyra pas jalan-jalan keliling JB.
cafe di johor bahru
di JB banyak lukisan mural dinding sepanjang jalan
kiri ke kanan : Eiyra- Wani (adiknya Eiyra) – Aku – Nisa
cafe di JB
Cafe es krim di JB terus aku foto di depannya aja
Mal di Johor Bahru
Pemandangan kawasan Mal di Johor Bahru

Jalan-jalan dua hari di JB ngapain? Yang aku inget sih jalan-jalan keliling kota literally jalan kaki dan nge-Grab. Ke masjid, museum, cafe, mal. Udah itu aja. Kayaknya makan deh kebanyakan. Kalau kalian mau ke Singapura mending sekalian ke JB buat makan-makan lucu di cafe.

Hal bodor yang aku temukan di JB, kita bisa masuk cafe buat lihat-lihat saja (plus foto kalau cafenya lucu), terus keluar lagi gak makan. Entah emang temen aku aja yang biarin aja kek gt entah emang kultur orang sana ya gitu. Tapi serius aku sampe kaget, dan kata temenku itu nggak apa-apa, udah biasa. HAHAHA

Udah ah kebanyakan nulisnya, entar sambung lagi part 2. WKKWWK Sekiann postingan Singapura Malaysia yang bakal lanjut lagi di next post.

BACA INI JUGA YUK : Trip ke Bangkok, Apa, dan Bagaimana

5 Comments

  • Suryani Palamui

    Waaah Mba-nya tergabung di Couchsurfing juga? BTW tahun lalu event Couchcrash ASEAN diadain di kotaku Mba, di Makassar. Entar kalau Mba-nya ke Makassar bisalah main sama anak-anak CS disini. Mereka pada ramah-ramah kok. Anyway soal pengalaman pertama itu pasti selalu berkesan ya. Salut sama Mba yang senekat itu. Tetap semangat Mbaaa. 🙂

    • fathiauqim

      Iyaaa Mbaaa masuk CS juga! Cuman udah gak aktif hehehe. Aku udah jarang buka appsnya. CS di Bandung juga sering ngadain meeting tapi aku gak suka ikut soalnya malem terus wkwkw. Semoga bisa ke Makassar deh sekalian jalan~

  • CREAMENO

    Pengalaman pertama memang selalu berkesan ya mba Fathia 😀 hehe.

    Ikut excited dan senang bacanya ~ mungkin karena mba Fathia belum pernah lihat Merlion Park, itu artinya suatu hari nanti mba Fathia akan dibawa kembali ke sana untuk melihatnya 😀 semoga kelak mba Fathia bisa explore lebih jauh lagi dan ditunggu cerita-cerita berikutnya ?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *