Cara Nabung Buat Traveling ke Luar Negeri
Mana bisa mahasiswa begini, masih pelajar, ah susah cuti pekerja mah, dan alasan lain-lain yang membuat kamu semakin pesimis tidak bisa melihat belahan negara lain dan melayang di udara? Nabung Traveling bagaimana ya caranya..
Halo Teman FathiaJalan! Senang sekali bisa berjumpa di blog fathiajalan yang kalau nulis *semaunya* *seinginnya* *se-semangatnya* aja. Namun, kali ini semangat banget buat ngasih tips and trik cara nabung buat traveling abroad, jalan-jalan ke luar negeri, dan lain-lain.
Siapa untuk baca selanjutnya? Oh ya, DISCLAIMER dulu, ini dibuat berdasarkan pengalaman 2017-2020 *yang pasti sebelum pandemi*. Jika travelingnya after pandemic seperti ini, yang berbeda adalah tambahan budget pasti lebih besar dong ya~
Oke langsung saja baca tips dan trik berikut ini!
Modal Pertama: Mimpi
Jujur, kalau cuma keinginan atau ah mana bisa gitu ya, pesimis duluan ya bukanlah modal namanya. Mimpi adalah modal banget, asli. Kata Giring Nidji yang nyanyi Laskar Pelangi “Mimpi adalah kunci”, itu bisa bener juga. Soalnya, mimpi ini jadi bahan bakar untuk melaju. Asalkan, mimpi itu dibarengi……. next yang kedua.
Catat Langkah Mewujudkan Mimpi
Setelah kamu mimpi, jangan lupa catat bagaimana kamu mewujudkannya. Pertama, kamu harus punya paspor dulu, tahu harga tiket pesawat, tahu mau kemana aja, tahu kondisi negaranya, baca dan nonton pengalaman orang yang jalan-jalan ke sana, dan lain-lain. Tanamkan hingga alam bawah sadar sambil bayangin kamu di sana tuh bakal ngapain.
Cari Cuan
Setiap orang punya cara cari cuannya beda-beda. Ada yang jadi pegawai, pengusaha, atau minta restu *uang* mama papa. Hehe. Bebaslah cari cuan pokoknya. Kalau bingung, ya gunakan kemampuan kamu untuk dagang, usaha, cari give away tiket gratis (yes i did it), kerja paruh waktu, dan lain-lain. Dulu, aku menggunakan cara berdagang, kerja paruh waktu, give away tiket gratis (i got 2 tickets Singapore Airlines CGK-SUV alias ke Bangkok gratis!)
Dulu juga dagang bagasi CGK – IST (Turki ya bun), Pulang pergi banget total 90 kg sendiri. Digabung sama rombongan (berempat), kami jualan bagasi 120kg. Baju sendiri cuman di ransel 8 kg yang masuk kabin (dengan total berat baju sendiri hanya 3 kg saja hahahahaha. 5 kg lainnya diisi barang jastip!)
Persiapan Lebih Lama
Setelah tahu cara mendapatkan uangnya, pastikan setiap kamu dapatkan uang tersebut ya dikumpulkan dulu. Kalau sedikit-sedikit ya gapapa. Dulu aku baru punya uang buat bikin paspor dulu. Bulan selanjutnya aku baru bisa beli tiket pergi dari Jakarta ke Singapura dulu. Bulan berikutnya beli tiket Kuala Lumpur- Bandung. Setiap bulan dicicil aja deh. Kemudian pesan hostel di Singapura setelah beli tiket. Bulan berikutnya pesen hostel di setiap kota di Malaysia (karena aku waktu itu sengaja jalur darat dari Singapura ke Malaysia. Jadi nginep di berbagai kota mulai dari Johor Bahru, Melaka, Penang, dan Kuala Lumpur).
Nabung Uang Negara Tujuan
Karena persiapan aku hampir 8 bulanan, jadi aku menabung uang negara tujuan. Mengapa? Harga ringgit dan dolar kan naik turun (ya meski naik turunnya gak drastis tapi pengaruh hehe). Jadi ya kan mau pakai uang tersebut di negara tujuan, tentu aku nabungnya pake mata uang sana. Caranya, setiap aku dapat gajian dari kerjaan paruh waktu, aku langsung tukar di Money Changer (GMC) Dago. Rate di sana paling bagus (kata orang-orang) dan lengkap sih hehe. Akhirnya aku tuker uang di sana. Dari cuman 900ribuan, sejuta, atau sejuta lebih dikit lah. Maklum, kerjaan paruh waktu jaman 2017 dapetnya ya sejutaan setiap bulan. Kalau mau lebih ambis, ya bisa dagang dan kerja lebih banyak. Dulu kan masih kuliah dan skripsian banget jadi ya skill-nya belum banyak 🙂 wkwkwk.
Riset dan Susun Jadwal Perjalanan
Sambil nabung dan tiket sudah di tangan, pastikan riset negara tujuan. Seperti transportasi publik, tempat yang mau kamu kunjungi, dan lain-lain. Intinya kamu jangan sampai linglung aja hehe. Kenali cara naik MRT, LRT, bus kota, hingga transportasi daring. Dulu, di Singapura aku masih pakai Uber. Sekarang sih udah ada Gojek ya. Tapi, menggunakan transportasi publik lebih seru sih.
Doa Restu Mama Papa
Bismillahirrahmanirrahim..
Semua memang perlu restu. Jika kamu masih ada mama papa, beri kabar bahwa kamu mau pergi. Kalau punya suami/istri, ya izin. Ada anak, ya izin. Atau tetangga/ teman kosan, kasih tau aja. Atau kalau ah ga ada siapa-siapa, ya udah… intinya biar tahu aja kamu pergi.
Eksekusi
Saatnya eksekusi aja. Semua hanyalah angan semata jika tak ada progress darimu, wahai pembaca. Oh ya pastikan riset lebih dalam karena sekarang kan pandemi. Jadi siapkan budget PCR, karantina, PCR yang diizinkan oleh negara setempat (karena ada PCR yang lisensinya ditolak juga oleh negara tujuan, harus yang manaa gitu. Kejadian sama mahasiswa yang nyusul suaminya ke Korea gitu, dia jadi gak bisa terbang).
Ah, jaman pandemi gini mah yaudah siapin budget lebih, atau lebih aman sih yaudah tunda dulu aja. Nabung traveling dulu aja supaya enakeun nantinya pas liburan.
Selamat Jalan Lebih Jauh~
Baca kisah yang lain sebelum nabung traveling di sini : Ciwidey dan Pilihan Short Escape Terdekat dari Bandung