Pada Suatu Hari..
Bukankah setiap orang memiliki takdir masing-masing? Klise memang. Namun, ada takdir yang dicipta Allah untuk dalam bentuk seorang laki-laki dan perempuan. Takdir itu membawa manusia siap menjalankan hidup di dunia. Jauh di masa sebelumnya, manusia itu berkata “siap” untuk dilahirkan melalui seorang ibu dan bapak yang tidak pernah diketahui latar belakangnya.
Semua itu rahasia.
Seperti rahasia mengapa gunung sebagai penyangga bumi. Mengapa daun harus jatuh di kala warnanya menguning dan semakin pudar. Mengapa ada kehidupan yang begitu lama di bumi, tetapi disebut singkat oleh manusia itu sendiri. Fana, katanya.
Juga seperti pertemuan yang tidak pernah tahu ada jalan yang menemukan.
Di suatu sore, di bawah langit kelabu yang sama, kami sudah banyak berdamai dengan hari-hari di mana hanya satu stasiun yang menjadi jarak. Saat ini, jarak itu kian direkatkan menjadi dekat.
Ribuan detik telah habis dilahap konversasi. Kemudian muncul banyak cita-cita adiluhung yang muat di dalam otak kita. Juga tak ada sesak dalam jarak yang ternyata membawa harapan menuju fase kehidupan selanjutnya; pernikahan.
Sebut ia Jakarta, kota yang pernah menjadi hanya mimpi perempuan itu. Dengan gedung yang berhadapan dengan monumen 432 kaki sebagai teman, dan pemilik jalur lintasan terpanjang di dunia sepanjang 251,2 kilometer. Kemudian tidak pernah ada yang saling mencari atau sengaja menemukan. Seperti kilat, semua cepat tak terlihat begitu saja.
Jika ditanya, mengapa bertemu? Selain alasan takdir, juga ada upaya-upaya dalam kesempatan kecil yang dibuat menjadi besar. Kemudian hidup membawa kami pada jalan ini. Menurutnya, kesempatan ini menjadi salah satu cara untuk membawa hidup semakin lihai dijalani, dinikmati, dan tak luput disyukuri.
Ini menunjukkan bahwa pertemuan itu karena Allah dan menjalin hubungan untuk menuju ridho Allah..
5 Comments
Rita
Tabarrokallahulakuma wabarroka alaikuma..
Smg menjadi keluarga yg diridhloi Allah swt..sakinah..mawadah warrohmah..aamiin ya Allah 🤲❤️❤️🥰🥰🥰
Rika Nurmayunita (BR)
Barokallahu laka wa baroka ‘alaika wa jama’a bainakuma Fii Khoir..
Semoga menjadi keluarga yang sakinah mawadah warohmah ❤️❤️
Tate Jamaludin
Baarokallahu laka wa bâraka ‘alaika wa jama‘a bainakumaa fii khoirin
Semoga diberi kemudahan, kelancaran, kesehatan dengan rizki yang berlimpah dalam menggapai perjuangan membangun peradaban baru, melahirkan generasi yang handal dengan komitmen ilahiyah. Generasi pelanjut estafeta risalah penegak daulah yang senantiasa rukuk dan sujud kepada Allah Robb Semesta Alam.
Salim Rusli
Ya ampun Qim. Kirain ini isinya kayak cerita sinetron:
“Suatu hari aku lagi makan baso, terus kuahnya tumpah ke si mang baso. Mang basonya marah minta bajunya dicuci, terus weh aku bawa ke laundry. Eh laundry-nya ternyata punya anaknya si mang baso. Jadinya aku nitip aja baju bapaknya ke anaknya. Dari situ kita jadi tuker-tukeran nomor HP buat pesen antar laundry. Selanjutnya adalah sejarah.”
Barakallahu fiikum Uqim dan Umar. Semoga sakinah mawaddah wa rahmah till jannah.
Dadan Enung Yusar
Baarokallahu laka wa bâraka ‘alaika wa jama‘a bainakumaa fii khoirin
Selamat..Semoga menjadi keluarga yang Sakinah, Mawaddah, Warohmah – Aamiin Yaa Robbal ‘aalamiin 🤲🤲🤲